kesehatan

[kesehatan][bsummary]

potensi

[potensi][bigposts]

inovasi

[inovasi][twocolumns]

Usaha Percepatan Penurunan STUNTING, DINKES Kapuas Hulu Rembuk Tingkat Kecamatan Pengkadan

 
Kadesku.com. Pengkadan. Dalam rangka percepatan penurunan STUNTING di Kecamatan Pengkadan, DINKES Kapuas Hulu adakan rembuk tingkat kecamatan Selasa (21/9/2021) bertempat di Gedung Serbaguna Desa Sira Jaya, Kecamatan Pengkadan.

Kegiatan tersebut diikuti oleh Camat dan Forum Komunikasi  Pimpinan Kecamatan Pengkadan, Seluruh Kepala Desa, PKK, KUA, Kader KPM, Kader Posyandu dan seluruh tenaga kesehatan yg ada di kecamatan Pengkadan.

Sedangkan Tim Konvergensi Kabupaten terdiri dari :

1. Dinas Kesehatan Kab. Kapuas Hulu

2. Bappeda Kapuas Hulu

3. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

4. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Kapuas hulu

Ade Hermanto, SKM Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu mengatakan "Prevalensi stunting merupakan salah satu masalah gizi terbesar pada balita di indonesia. Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2018 menunjukkan sebanyak 30,8% balita di indonesia menderita stunting. Sedangkan proporsi anak pendek dan sangat pendek pada anak di bawah dua tahun (baduta) mencapai 29,9% atau lebih tinggi dibandingkan target rpjmn 2019, yaitu sebesar 28%. Berdasarkan hasil pemantauan status gizi (psg) balita di wilayah kabupaten kapuas hulu tahun 2019, terdapat 27,7% (sekitar 1922) anak usia bawah dua tahun menderita stunting (pendek), padahal apabila stunting terjadi pada masa baduta, namun mendapatkan intervensi dengan benar sesuai dengan standar, akan mampu meminimalisir segala dampak yang disampaikan di atas. Tingginya prevalensi stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya stunting. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya dalam pencegahan stunting menjadi penting. Dengan meningkatnya pengetahuan tersebut, diharapkan kelompok sasaran dapat melakukan perubahan perilaku yang mendukung pencegahan stunting. Di tingkat masyarakat, tenaga pelayan kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting sehingga dapat memberikan informasi dengan benar, melakukan intervensi layanan kesehatan dengan tepat, serta membangun kepercayaan masyarakat agar akhirnya terdapat perubahan perilaku pencegahan stunting yang signifikan. Selain itu, permasalahan di tingkat kebijakan yang belum konvergen dan memberikan dukungan terhadap pencegahan stunting juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam upaya percepatan pencegahan stunting di kabupaten kapuas hulu.

Anak merupakan generasi penerus yang berpotensi untuk mewujudkan kualitas kelangsungan hidup bangsa, sebagai generasi penerus bangsa, anak harus dipersiapkan sejak dini dengan upaya yang tepat, terencana, intensif dan berkesinambungan agar tercapai kualitas tumbuh kembang fisik, mental, intelektual, sosial, dan spiritual tertinggi. 

Terkait dengan hal tersebut diatas untuk itu perlu dilakukan upaya perbaikan status gizi balita secara cepat, tepat dan terpadu oleh berbagai sektor terkait.

Saya menyambut baik dengan diadakannya kegiatan ini, karena sebagian besar dari intervensi yang sudah terbukti paling cost effective sudah dilaksanakan di indonesia tetapi tidak efektif. Hal ini terutama disebabkan karena masalah gizi sementara ini dianggap sebagai tanggung jawab sektor kesehatan semata, sementara hanya 30% masalah gizi yang bisa diselesaikan oleh sektor kesehatan saja, sedangkan 70% lainnya oleh sektor lainnya. Karena bersifat sangat multi faktor dan multi sektoral. Oleh karena itu diperlukan adanya gerakan yang kuat dengan arah yang sama dari semua pihak, agar hasil yang dicapai dapat optimal"


Sumber dan Dok : Ade Hermanto


komentar facebook

No comments:

Post a Comment