kesehatan

[kesehatan][bsummary]

potensi

[potensi][bigposts]

inovasi

[inovasi][twocolumns]

Idul Adha 1442H Masjid Shirathul Jannah Putussibau Gelar Qurban

 

Kadesku.com. Putussibau. Idul Adha pada setiap tanggal 10 Dzulhijjah juga dikenal dengan sebuatan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang di sebut pakaian ihram, melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

Disamping Idul Adha dinamakan hari raya haji, juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Dalam perwujudan mengamalkan sunnah di tersebut, Takmir Masjid Shirathul Jannah melaksanakan proses penyembelihan hewan qurban. Adapun hewan qurban yang berhasil di himpun dari para pengqurban adalah 3 ekor sapi dan 1 kambing.

Peroses pelaksanaan qurban dilaksanakan disekitaran masjid shirathul jannah dengan melibatkan sebagian kecil panitia qurban masjid tersebut mengingat masih dalam masa covid-19.

Dalam proses ini juga, dihadiri oleh wakil Bupati Kapuas Hulu yang sekaligus secara simbolis menyerahkan paket hewan qurban kepada masyakarat.

Menjalankan ibadah kurban pastilah memiliki hikmah yang akan diperoleh bagi yang mengerjakannya. Berikut beberapa hikmah dalam berkurban yang wajib diketahui:

1. Mengenang ketaatan Nabi Ibrahim

Ibadah kurban selalu mengingatkan kita kepada kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Dengan melaksanakan berkurban, maka kita sebagai umat muslim sekaligus mengingat bagaimana luar biasanya ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Swt.

2. Meraih Ketakwaan

Saat seseorang berkurban maka meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt kerena sudah menjalankan salah satu ibadah yang paling dicintai oleh Allah. Allah Swt berfirman, “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Q.S. Al-Hajj: 37).

selain itu, Rasulullah ï·º bersabda : “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Idul Kurban yang lebih dicintai Allah melebihi dari mengucurkan darah (berkurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan itu akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu-bulunya.”

3. Sebagai syiar islam

Dengan berkurban, bisa menjadi usaha kita sebagai umat muslim untuk melakukan syiar Islam dan wujud kepatuhan kepada ajaran Allah Swt dan Rasulullah ï·º. “Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah).” (QS al- Hajj 22 : 34).

4. Sedekah yang lebih dari uang

Ibadah berkurban lebih baik dibandingkan bersedekah dengan sejumlah uang dengan senilai hewan kurban. Dalam kitab Ahkam Udhiyah adz Dzakaah, Ibnu Qayyim mengatakan: “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan qurban.”



Sumber : https://m.oase.id/read/YwNLOW-4-hikmah-berkurban-di-hari-raya-idul-adha

komentar facebook

No comments:

Post a Comment