kesehatan

[kesehatan][bsummary]

potensi

[potensi][bigposts]

inovasi

[inovasi][twocolumns]

Film Dokumenter SMAN 1 Putussibau masuk nominasi Terbaik Nasional

Kadesku.com. Putussibau. Film dokumenter dengan judul Pemancar Harapan Diujung Batas dari SMAN 1 Putussibau Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat masuk nominasi film terbaik di tingkat Nasional dan tentunya sangat membanggakan serta  mengharumkan nama SMAN 1 Putussibau serta Kabupaten Kapuas Hulu di tingkat Nasional.

Alhamdulillah wa Syukurillah ini prestasi yang ke-2 kita bisa tembus ke Tingkat Nasional untuk pembuatan film pendek . Kegagalan di FL2SN tingkat kabupaten telah melecut anak-anak untuk mengevaluasi dan instropeksi diri agar bisa berprestasi lebih baik lagi dan sekarang terbukti bahwa mereka bisa sejajar dengan sekolah-sekolah di Jawa, bahkan kita mampu dan bisa walaupun filmnya diproduksi di sekolah sendiri."Ungkap Muhammad Djusanudin Kepala Sekolah SMAN 1 Putussibau.

Sekolah sangat bangga karena kitapun diundang oleh Mendikbud untuk menerima penghargaan tersebut. Terimakasih kepada siswa SMAN 1 Putussibau Dodi Riski, Howie Rio Julianto, Elgin Awdyfakhri dan Ibu Elia Mariana selaku pembimbing dan alumni SMAN1 Putussibau yang telah mensukseskan pembuatan film tersebut. "Ungkapnya lagi.

Dilansir dari media turdatv.com Sabtu  (2/11), Menurut  M Aldi Khatami sebagai Editor film dokumenter tersebut  mengatakan, merasa terharu dan bangga dapat  mewakili Kabupaten kapuas Hulu maupun Kalmantan Barat ditingkat nasional serta akan menghadiri  malam apresiasi atau malam penganugerahan di Balai Kartini Jakarta, jelasnya.

Dengan berbekal edukasi dan inovasi maka perjalanan pembuatan maupun editing  film dokumenter ini yang kami lakukan memakan waktu satu bulan serta  tempat syutingnya di Pulau Majang, ucap Aldi.

Menurut Aldi, film dokumenter ini terinspirasi dan  menceritakan kehidupan Muhammad Rizky Yulianto seorang siswa SMP di Desa Pulau Majang Kabupaten Kapuas Hulu yang terletak di Taman Nasional Danau Sentarum, ujarnya.

Rizky, sapaan akrabnya membangun alat pemancar signal (Wajan Bolic) dari barang barang sederhana yang membantu masyarakat disekitarnya untuk lebih mengenal dunia, ungkap Aldi.

Menurut Aldi, “dengan masuknya film dokumenter  yang berjudul Pemancar Harapan Diujung Batas ini di level Nasional dan akan menerima penganugerahan, tentu membuat kami bangga untuk menjadi  termotivasi, terpacu dan lebih berkreasi lagi dalam memberikan kontribusi maupun promosi Daerah dan masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu”,  terangnya.

Saya dan Elgin Awdy Fakhri hari Senin tangggal 4 November 2019 berangkat dari Putussibau ke Pontianak  mewakili Kabupaten Kapuas Hulu maupun Provinsi Kaliman Barat akan menghadiri undangan dari Kementerian Pendidikan  Dan Kebudayaan pada acara  pembukaan  lomba Film Pendek Pendidikan  Anak dan Remaja atau film dokumenter pada hari Selasa tanggal 5 November 2019 jam 19.30.Wib di Hotel Menara Peninsula Jakarta Barat,, ujar Aldi.

Pada tanggal 6 November 2019 adalah malam acara puncak apresiasi atau malam penganugerahan film dokumenter di Balai Kartini Nusa Indah Teater Jakarta Selatan, kata Aldi.

Tidak lah berlebihan, jika kami  berharap dan meminta  perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, (Bupati) bagaimanapun, acara ini , kami mewakili Kabupaten Kapuas  Hulu dan Provinsi Kalimantan Barat di tingkat Nasional, tutur Aldi.

Sumber : https://turdatv.com/harumkan-nama-kapuas-hulu-ditingkat-nasional-film-dokumenter-dengan-judul-pemancar-harapan-diujung-batas-dari-kapuas-hulu-masuk-nominasi-film-dokumenter-terbaik-nasional-malam-apresiasi-akan-dilaksa/ 
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3125694127457295&id=100000502150930

Dok : https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?r=tpost/xview&id=249900673


komentar facebook

No comments:

Post a Comment