Kadesku.com. Putussibau.
Berdo'a adalah salah satu bentuk
perwujudan hubungan hamba dengan Tuhan, dimana si hamba yang tiada
berdaya memohon kepada Tuhan Yang Maha Segalanya sehingga si hamba
selalu sadar bahwa dirinya adalah hamba yang senantiasa memerlukan Tuhan
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan hidupnya bahkan untuk hidupun
dia memerlukan Tuhan. Merendahkan diri dihadapan Allah lewat doa dan
munajat meskipun doa tidak dikabulkan Allah akan membuat kedudukan kita
mulia dihadapan Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Tidak ada
sesuatu pun yang lebih mulia di hadapan Allah subhanahu daripada doa.”
(At Tirmidzi).
Maka do'a adalah ibadah untuk mendekatkan
diri kita kepada Allah, semakin banyak kita berdoa maka akan semakin
banyak pula ibadah dan semakin dekat kita dengan Allah.Doa
juga merupakan senjata bagi orang beriman yang dapat melawan musuh baik
yang nyata maupun yang gaib. Rasulullah bersabda: “Manusia yang paling
lemah adalah orang yang paling lemah dalam berdoa dan manusia yang
paling kikir adalah orang yang kikir dalam mengucapkan salam.” (HR. Ibnu
Hibban).
Lewat do'a Allah memberikan bantuan
kepada hamba-Nya dalam menghadapi berbagai persoalan hidupnya. Doa yang
dipanjatkan dalam keadaan benar-benar diperlukan biasanya akan lebih
dikabulkan Allah SWT.
“Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan bagi kalian,
sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan dirinya dari beribadah
(berdoa) kepada-Ku akan masuk jahannam dalam keadaan hina.” (Ghafir: 60).
Seperti
halnya Nabi Zakaria, Di kala usianya yang sudah lanjut, Nabi Zakaria As
tidak memiliki seorang putra, maka dari itulah beliau begitu bersedih.
Beliau
menyatakan permohonan dan juga harapannya itu kepada Allah. Dan berikut
ini beberapa doa - doa Nabi Zakaria ketika meminta seorang anak kepada
Allah.
رَبِّ هَبْ لى مِنْ لَدُنْكَ
ذُرِيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَميعُ الدُّعاء
"Rabbi hablii min-ladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka samii'uddu'a."
Artinya,
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa," (QS Ali 'Imran (3): 38).
Mengapa Doa Tidak Dikabulkan?
Sebenarnya bahasa yang lebih halus
adalah kenapa Allah menunda doa kita? Dan sedemikian lamanya Tuhan
menunda dan sedemikian banyak pula doa yang tertunda akhirnya kita
mengambil kesimpulan bahwa Tuhan menolak doa kita. Sebelum berburuk
sangka kepada Tuhan alangkah baiknya kita instropeksi diri, kira-kira
apa yang menyebabkan Tuhan tidak mengabulkan doa kita :
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
bersabda: “Tidaklah seorang muslim berdoa dengan sesuatu yang bukan
untuk suatu dosa atau memutuskan silaturrahmi melainkan pasti Allah akan
memberikan salah satu dari tiga hal; disegerakan baginya pengabulannya,
disimpan baginya di akhirat, atau dihindarkan darinya keburukan yang
semisal dengannya.” (Shahih Al Adabul Mufrad no. 547, dari sahabat Abu
Said Al Khudri )
Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “Setiap
orang yang berdoa akan dikabulkan, hanya saja pengabulan itu
berbeda-beda. Terkadang dikabulkan sesuai dengan permintaan, terkadang
pula diganti dengan sesuatu yang lain.
Allah SWT pasti mengabulkan doa untuk sesuatu yang kita perlukan dan Dia
belum tentu mengabulkan doa untuk sesuatu yang kita inginkan. Memerlukan
dengan menginginkan adalah dua hal yang berbeda.
Imam Ibnul Jauzi berkata :
"Ketahuilah bahwa doa orang mukmin tidak mungkin ditolak, boleh jadi ditunda
pengkabulannya lebih baik atau digantikan sesuatu yang lebih maslahat dari pada
yang diminta baik di dunia atau di akhirat. Sebaiknya seorang hamba tidak
meninggalkan berdoa kepada Rabbnya sebab doa adalah ibadah yaitu ibadah
penyerahan dan ketundukan kepada Allah". [Fathul Bari 7/348 ].
Dari Aisyah
Radhiyallahu 'anha bahwa beliau berkata : "Tatkala Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam terkena sihir orang Yahudi bernama Lubaid bin A'sham, beliau
berkata sehingga seakan-akan Rasulullah melakukan sesuatu padahal tidak
melakukannya hingga pada suatu malam Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
berdoa kemudian berdoa dan terus berdoa". [Shahih Muslim, kitab Salam bab Sihir
7/14].
Imam An-Nawawi berkata bahwa hadits di atas menekankan kepada
setiap hamba tatkala tertimpa bencana atau musibah untuk memperbanyak doa dan
terus berserah diri kepada Allah. [Syarh Shahih Muslim 7/14].
Dalam Firman Allah SWT. dalam (QS. Al-Baqoroh:186)
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ
إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ
يَرْشُدُونَ
yang artinya:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran
(al-Baqarah 2:186).
Diantara Orang-Orang Yang Doanya Mustajab.
1.Doa Orang Tua Terhadap Anaknya Dan Doa
Seorang Musafir.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ
فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ
عَلَى وَلَدِهِ
“Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan
; doa orang yang teraniyaya; doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap
anaknya”. [Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Do’a bi Dhahril Ghaib 2/89. Sunan
At-Tirmidzi, kitab Al-Bir bab Doaul Walidain 8/98-99. Sunan Ibnu Majah, kitab
Doa 2/348 No. 3908. Musnad Ahmad 2/478. Dihasankan Al-Albani dalam Silsilah
Shahihah No. 596]
2.Doa Orang Yang Sedang Puasa
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ
الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang
tua terhadap anaknya ; doa orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir”.
[Sunan Baihaqi, kitab Shalat Istisqa bab Istihbab Siyam Lil Istisqa’ 3/345.
Dishahihkan oelh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 1797].
3. Orang Yang Teraniaya
Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.
اِتَّقِ دَعْوةَ الْمَظْلُوْمِ فَإِنَّهُ
لَيْسَ بَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ
“Takutlah kepada doa orang-orang yang
teraniyaya, sebab tidak ada hijab antaranya dengan Allah (untuk mengabulkan)”.
[Shahih Muslim, kitab Iman 1/37-38]
Dari Abu Hurairah bahwa dia berkata
bahwasanya Rasulullah bersabda.
دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةُ
وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُوْرُهُ عَلَى نَفْسِهِ
“Doanya orang yang teraniaya terkabulkan,
apabila dia seorang durhaka, maka kedurhakaannya akan kembali kepada diri
sendiri”. [Musnad Ahmad 2/367. Dihasankan sanadnya oleh Mundziri dalam Targhib
3/87 dan Haitsami dalam Majma’ Zawaid 10/151, dan Imam ‘Ajluni No. 1302].
Sedikit disinggungkan dalam tausiyah tersebut salah satu pertanda akhir jaman adalah munculnya dajjal. Oleh sebab itu, kita dianjurkan untuk setiap malam dan hari jum'at membaca surah al-kahfi. Agar kelak ketika berjumpa dengan dajjal, kita bisa membaca ayat pertama dan trakhir surah tersebut dan terhindar dari fitnah dajjal tersebut.
Itulah tentang do'a. Berdo'a yang benar dengan mendahulukan semua hak Allah SWT agar lebih cepat diijabah atau dikabulkan.
Semoga kita selalu mengoptimalkan ibadah dan cara berdoa yang baik, sehinggaAllah pun menurunkan pertolonganNya. Amin
Tausiah ini diberikan dalam rangka mengisi bulan Syawal 1439 H, PHBI Kabupaten Kapuas Hulu bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu serta didukung oleh Subuh Akbar Kalbar yang menghadirkan SYEIKH AHMAD AL-MISRY (Imam & Dai Muda dari Cairo Mesir) yg juga biasa mengisi sebagai Narasumber di Program "Damai Indonesiaku" TV ONE.
Sumber : SYEIKH AHMAD AL-MISRY (Imam & Dai Muda dari Cairo Mesir)
editor : admint
Doc: randy
Doa Orang Tua Terhadap Anaknya Dan Doa Seorang Musafir.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ
الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى
وَلَدِهِ
“Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan ; doa orang yang
teraniyaya; doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap anaknya”.
[Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Do’a bi Dhahril Ghaib 2/89. Sunan
At-Tirmidzi, kitab Al-Bir bab Doaul Walidain 8/98-99. Sunan Ibnu Majah,
kitab Doa 2/348 No. 3908. Musnad Ahmad 2/478. Dihasankan Al-Albani dalam
Silsilah Shahihah No. 596]
6. Doa Orang Yang Sedang Puasa
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa
orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir”. [Sunan Baihaqi,
kitab Shalat Istisqa bab Istihbab Siyam Lil Istisqa’ 3/345. Dishahihkan
oelh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 1797].
Sumber:
https://almanhaj.or.id/97-orang-orang-yang-dikabulkan-doanya.html
Doa Orang Tua Terhadap Anaknya Dan Doa Seorang Musafir.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ
الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى
وَلَدِهِ
“Tiga orang yang doanya pasti terkabulkan ; doa orang yang
teraniyaya; doa seorang musafir dan doa orang tua terhadap anaknya”.
[Sunan Abu Daud, kitab Shalat bab Do’a bi Dhahril Ghaib 2/89. Sunan
At-Tirmidzi, kitab Al-Bir bab Doaul Walidain 8/98-99. Sunan Ibnu Majah,
kitab Doa 2/348 No. 3908. Musnad Ahmad 2/478. Dihasankan Al-Albani dalam
Silsilah Shahihah No. 596]
6. Doa Orang Yang Sedang Puasa
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia berkata bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَتُرَدُّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
“Tiga doa yang tidak ditolak ; doa orang tua terhadap anaknya ; doa
orang yang sedang berpuasa dan doa seorang musafir”. [Sunan Baihaqi,
kitab Shalat Istisqa bab Istihbab Siyam Lil Istisqa’ 3/345. Dishahihkan
oelh Al-Albani dalam Silsilah Shahihah No. 1797].
Sumber:
https://almanhaj.or.id/97-orang-orang-yang-dikabulkan-doanya.html